REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) mendaftarkan kepengurusan periode 2015-2020 ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Pendaftaran dilakukan oleh beberapa petinggi PAN, dan ditemui langsung oleh Menkumham Yasonna Laoly, Rabu (18/3).

Ketua Umum BM PAN, Yandri Susanto menjelaskan kepengurusan yang didaftarkan sebanyak 76 orang. Terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Jenderal dan Bendahara Umum masing-masing 1 orang.

Posisi Wakil Ketua Umum 6 orang, 27 DPP, Wasekjend 27 orang, dan 13 bendahara. Dari seluruh pengurus, nama yang sudah dipublikasikan adalah Sekjend dan Bendahara Umum. Selain itu, nama-nama akan diumumkan setelah Surat Keputusan Menkumham keluar.

"Nanti saja pasti juga tahu," katanya, Rabu (18/3).

Yandri menambahkan dari 76 pengurus, 30 persennya adalah kader perempuan. Kemungkinan, imbuh dia, nama-nama seluruh kader akan diumumkan minggu depan. Sebab, dalam Undang-Undang diatur 7 hari setelah didaftarkan. Menurut Yandri, Menteri Hukum dan HAM menerima dengan hangat kader yang datang ke Kemenkumham.

Beberapa nama yang datang ke kantor Menkumham, antara lain, Yandri Susanto, Mulfachri Harahap, Eddy Soeparno, Bara Hasibuan, Azis Subekti, Bima Arya, Suyoto, Hanafi Rais, Viva Yoga Mauladi, Teguh Juwarno, Chandra Tirta Wijaya, dan Nasrullah. Ketua umum PAN sendiri tidak ikut datang mendaftarkan ke kantor Menkumham.

"Tadi Bang Zul (Zulkifli Hasan) tidak ikut karena ada acara di Bandar Lampung," ujar anggota komisi II DPR RI ini.

Dalam kepengurusan PAN periode 2015-2020 ini, Zulkifli juga merangkul pendukung Hatta Rajasa saat kongres di Bali beberapa waktu lalu. Diantaranya, Bima Arya, Farhan Hamid, Hafisz Tohir, dan Reza Rajasa (anak Hatta Rajasa).

Saat ini, tegas Yandri, sudah tidak ada kubu dalam PAN. Seluruhnya bersatu sebagai kader partai berlambang matahari terbit ini.

Ikuti Whatsapp Channel Republika