Rabu 18 Mar 2015 21:50 WIB

CSIS: Partai tak Harus Bergantung pada Tokoh Tua

Rep: C09/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Departemen Politik dan Hubungan
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Departemen Politik dan Hubungan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Center for Strategic and International Studies (CSIS) menilai partai politik (parpol) tidak seharusnya bergantung pada satu tokoh. Selama ini tren yang terjadi, suatu partai dikuasai oleh tokoh tua yang selalu menjadi ketua partai sejak masa reformasi.

"Kita sama-sama harus ingatkan terus, jika terlalu bergantung pada satu individu akan muncul banyak masalah," ujar Ketua Departemen Politik dan Hubungan Internasional CSIS, Philips Vermonte, saat melakukan kunjungan ke Republika, Rabu (18/3).

Ia melanjutkan, masalah yang mungkin akan  muncul adalah masalah pendanaan yang tidak independen. Partai akan bergantung pada figur yang bisa memobilisasi pendanaan karena tidak ada dana yang cukup.

"Akhirnya kinerjanya bisa dilihat sendiri jika tidak ada regenerasi," kata Philips.

Kader-kader muda akan menghadapi masalah jika figur yang dominan itu tidak bisa aktif di partai lagi. Sehingga proses politik internal tidak akan berjalan dengan baik. "Harusnya tidak ada figur yang sedominan itu," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement