REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Pemerintah Kota Moreton Bay telah mengalokasikan sumber daya mereka untuk mengontrol populasi anjing liar. Banhkan hewan ini diusir keluar 20 ekor anjing liar dari hutan yang menjadi kawasan habitat koala.
Langkah ini sebagai respons makin merosotnya populasi koala di wilayah ini akibat serangan anjing liar. Peneliti juga telah mengujicoba vaksi klamidia penyakit yang dapat mengganggu kesuburan koala.
Pembangunan jalur tambahan kereta api ini berada tepat di kawasan yang kerap disebut sebagai 'pesisir koala' meski demikian akibat pembangunan ini tampaknya sebutan tersebut sulit dipertahankan.
"Saat ini populasi koala di kawasan tersebut hanya tinggal 2,000 ekor saja, angka itu menurun signifikan sekitar 68 persen dari data terakhir tahun 90-an. jadi itu adalah penurunan populasi yang sangat tajam," katanya.
Wali Kota Moreton Bay, Williams mengatakan kawasan ini hasur memiliki sanksi yang tegas agar dapat menyeimbangkan pertumbuhan tenaga kerja dengan menjaga kelestarian lingkungan di kawasan tersebut," ujarnya baru-baru ini.
Namun peneliti koala terus mengeluhkan kekhawatiran mereka mengenai tidak seimbangnya kondisi yang terjadi di kawasan tersebut.
Meski Dr Hanger tengah melakukan program yang diyakininya dapat menyelamatkan populasi koalam namun diakuinya kalau kemampuan dia melakukan upaya itu sangat terbatas.
"Saya selalu merasa khawatir ketika mendengar kata keseimbangan, karena itu berarti kita mengambil kawasan mereka namun tanpa pernah melakukan upaya untuk mengembalikan,'
"Dan pada akhirnya nanti kita tetap akan melakukan pembangunan infrastruktur yang luas yang melewati kawasan habitat koala yang tersisa dan pada suatu titik cara pemikiran seperti itu harus diakhiri,'" katanya.