REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pencekalan nama Muhammad tidak ada hubungannya dengan teroris. Komentar tersebut dilontarkan Kepala Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Sutrisno terkait isu pemilik nama Muhammad yang sulit untuk menggunakan fasilitas Autogate.
"Kita tidak paranoid, hanya karena nama berarti dia teroris atau semacamnya," tegas Sutrisno kepada Republika, Kamis (19/3)d Tangerang.
Namun, Sutrisno mengakui kalau saat ini kantor imigrasi memiliki sekitar 200 nama Muhammad yang masuk dalam daftar hitam. Meski demikian, lanjut Sutrisno, hal itu bisa dikarenakan yang bersangkutan tersangkut kasus pidana, politik ataupun memiliki hutang terhadap negara.
Sutrisno mengatakan bukan kewenangannya untuk menentukan status seseorang sebagai teroris atau bukan. Lanjutnya, kalaupun ada terduga, pihak imigrasi akan melaporkan hal tersebut ke densus 88 ataupun pihak berwajib lainnya.
Sebelumnya, pada Rabu (18/3), calon penumpang di bandara Soekarno-Hatta kesulitan untuk menggunakan fasilitas autogate bandara. Hal itu lantaran calon penumpang itu memiliki nama Muhammad.
Terkait hal itu, Sutrisno mengaku kalau pihak imigrasi tidak menemukan kasus tersebut. "Saya tidak bilang dia ngarang, hanya saja mungkin dia tidak lapor sama kita," terang Sutrisno.
Sementara terkait fasilitas autogate, Sutrisno mengatakan kalau siapapun bisa mendaftarkan diri dengan menggunakan paspor elektronik."Meski punya nama islami atau kristiani juga tidak masalah, semuanya bisa daftar yang penting orang itu tidak tercekal," tegas Sutrisno.