Jumat 20 Mar 2015 11:43 WIB

Relawan Jokowi Kecewa dengan Pengisian Jabatan di BUMN

 Massa relawan Jokowi menggunakan topeng dalam aksi menyambut pelantikan presiden terpilih Jokowi di Bundaran HI, Jakarta, Rabu (15/10).   (Republika/ Tahta Aidilla)
Massa relawan Jokowi menggunakan topeng dalam aksi menyambut pelantikan presiden terpilih Jokowi di Bundaran HI, Jakarta, Rabu (15/10). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gabungan kelompok relawan Joko Widodo menyatakan kecewan dengan Kementerian BUMN, terkait pengisian jabatan komisaris dan direksi BUMN oleh politisi dan pendukung pemerintahan lama karena berbeda visi dengan pemerintahan saat ini.

"Komisaris independen semestinya terdiri dari orang-orang yang satu visi dengan pemerintah, untuk memastikan BUMN yang diawasi tidak melenceng dari visi Presiden," kata Koordinator Nasional Duta Jokowi, Joanes Joko dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (20/3).

Sementara Sekjen Aliansi Masyarakat untuk Indonesia Hebat, Hendrik Dikson Sirait menilai masuknya orang-orang tersebut dalam jajaran komisaris beberapa BUMN akan menjadi duri dalam daging. Sebab mereka mewakili pemerintah sebagai pemegang saham BUMN tapi hati dan pikirannya oposisi.

"Mereka membawa agenda terselubung, yakni mengamankan kepentingan rezim lama di bidang ekonomi dan mempertahankan ideologi neo-liberal yang ditanamkan rejim lama di dalam BUMN," ujarnya.

Ia melanjutkan pendukung pemerintah lama yang masih mendominasi BUMN selalu membangun opini seolah relawan Jokowi, tak layak menjadi komisaris. Padahal banyak relawan Jokowi yang memiliki kompetensi, integritas, loyalitas dan satu visi dengan pemerintah.

"Mereka seolah ingkar para tim sukses pemerintah lama selama ini mendapat jabatan komisaris untuk memastikan anggaran memiliki 'amunisi politik'," katanya.

Berdasarkan catatan Sekber Partisipasi, pendukung pemerintah lama yang dipilih RUPS menjadi komisaris antara lain Aviliani (Bank Mandiri, tbk), politisi PKS Adyaksa Dault (BRI), politisi Partai Demokrat Mustafa Abubakar (komisaris Utama BRI, tbk), kerabat SBY Gatot Suwondo (komisaris BRI, tbk) Mustafa Abubakar, Gatot Suwondo (kerabat cikeas).

Kemudian mantan staf khusus SBY Daniel Sparingga (komisaris Jasa Marga), dan besan Aburizal Bakrie BS Kumuyolno (BRI, tbk). Sekber Partisipasi Indonesia adalah gabungan organisasi relawan Jokowi, antara lain Projo, Seknas Jokowi, Almisbat, Duta Jokowi, Jokowi Mania, Relawan Penggerak Jakarta Baru, dan Lingkar Trisakti.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement