Ahad 22 Mar 2015 15:09 WIB
WNI gabung ISIS

Anak Amin Mude: Rumah Ini Dibilang Tempat Singgah ISIS, Itu Bohong

Rep: c20/ Red: Hazliansyah
Densus 88 saat melakukan penggerebekan di rumah milik Muhammad Amin Mude, terduga pendana wni yang hendak menjadi anggota ISIS
Foto: Republika/c20
Densus 88 saat melakukan penggerebekan di rumah milik Muhammad Amin Mude, terduga pendana wni yang hendak menjadi anggota ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, CILEUNGSI -- Tim Densus 88 Mabes Polri menggerebek dan melakukan penggeledahan di rumah terduga penyandang dana pemberangkatan warga Indonesia ke Suriah untuk bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Rumah di Perumahan Legenda Wisata, Zona Vivaldi, Cileungsi, Bogor, tersebut milik Muhamad Amin Mude. 

Ahmad Fadil (16), anak kedua Amin Mude mengatakan, pintu rumahnya tiba-tiba didobrak oleh polisi. Fadil yang sedang beristirahat bersama adik dan ibunya pun kaget. Fadil mengatakan ada sekitar 30 orang polisi berseragam dengan senjata laras panjang. 

"Kami kaget semua, pintu didobrak sampai rusak," kata Fadil kepada Republika di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Ahad (22/3). 

Rumah yang terletak di Perumahan Legenda Wisata Cibubur zona Vivaldi ini diduga sebagai tempat singgah bagi warga Indonesia yang ingin bergabung dengan jaringan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Namun, fadil membantah hal tersebut. Menurut Fadil, itu semua bohong. 

"Rumah ini dibilang jadi tempat singgah buat gabung ISIS katanya, tapi itu semua bohong," ujar Fadil. 

Fadil yang tidak tahu apa-apa hanya menuruti perintah polisi. Ia bersama adik-adiknya yang masih kecil dan ibunya disuruh diam tiarap. Fadil dan keluarga hanya bisa pasrah saat polisi menggeledah rumah dan mengambil laptop dan buku rekening BCA milik Amin serta handphone miliknya. 

"Kami tiarap sama adik-adik saya yang masih kecil, saat sudah selesai mereka hanya bilang bapak saya mereka tahan," kata Fadil. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement