REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Serangan Islamofobia terhadap Muslim marak terjadi di Eropa, utamanya Austria. "Banyak perilaku politik yang berbicara tentang bahaya imigran," ujar Managing Director ZARA, Claudia Schäfer soal fenomena itu seperti yang dilansir onislam.net, Ahad (22/3).
Menurut Claudia, perilaku politik yang dilakukan pemerintah Austria telah merugikan umat Islam. Dia menegaskan, pembicaraan ihwal bahaya imigran telah meningkatkan prasangka dan kecurigaan terhadap umat Islam.
Berdasarkan laporan ZARA, laporan itu menunjukkan bahwa serangan rasisme di Austria mengalami peningkatan. Laporan ini dibuat oleh ZARA antara 2013 dan 2014.
Sementara itu, 731 insiden rasisme dilaporkan telah terjadi pada 2013. Jumlah tersebut tidak seberapa dibandingkan yang terjadi pada 2014, yakni sekitar 794 serangan. Peningkatan serangan ini tidak hanya terjadi umat Islam, tapi komunitas Yahudi juga diperlakukan serupa.
“Dari 794 serangan, 20 persen dari kasus tersebut berkaitan dengan komentar rasis atau serangan di tempat-tempat umum, 19 persen dalam kehidupan ekonomi seperti saat penyediaan barang dan jasa", ungkap laporan ZARA. Menurut Zara, sekitar 17 persen serangan terjadi di internet, delapan persen dalam politik dan media, dan tujuh persen dari polisi.