REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Kepolisian Resor Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mepersempit ruang gerak penyebaran paham dan gerakan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dengan mengelar operasi rutin di sejumlah titik rawan.
Kepala Polresta Pekalongan AKBP Lutfhie Setiawan mengatakan, polisi melalui operasi rutin menggelar razia terhadap mobil pribadi maupun mobil pengangkut barang sebagai salah satu upaya mempersempit ruang gerak penyebaran kelompok ISIS.
"Razia ini, kami lakukan dengan waktu dan lokasi yang berbeda dengan melibatkan puluhan personel dari seluruh fungsi yang ada, mulai dari satuan lalu lintas, sabhara, reskrim, itelkam, hingga binmas," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bagian Operasional Kompol Hartono mengatakan kegiatan razia tersebut sekaligus menindaklanjuti surat perintah Kapolda Jateng kepada seluruh jajaran polres. Berdasar informasi, kata dia, wilayah Jawa Tengah menjadi salah satu kantong perekrutan kelompok radikal yang mendukung ISIS.
"Razia ini merupakan salah satu bentuk operasi kepolisian yang ditingkatkan dalam rangka mempersempit mobilitas kelompok ISIS. Intinya untuk mengantisipasi berkembangnya paham ISIS di wilayah hukum Polres Kota Pekalongan Kota," katanya.
Menurut dia, sasaran razia ini, antara lain mobil-mobil pribadi, mobil boks, dan sepeda motor. "Razia itu juga untuk mengantisipasi peredaran barang terlarang dan berbahaya. Pemeriksaan lebih difokuskan pada mobil boks, mobil pribadi, dan barang-barang yang dibawa, serta penumpangnya," katanya.
Ia mengatakan, setiap mobil pribadi dan mobil barang dari arah barat menuju ke timur yang dihentikan akan diperiksa surat-suratnya dan muatan yang dibawa. "Seluruhnya kita periksa untuk mengantisipasi adanya bahan peledak, senjata tajam, atau benda berbahaya lainnya yang berpotensi akan digunakan dalam tindak kriminalitas maupun terorisme," katanya.