Senin 23 Mar 2015 16:51 WIB

Wakapolri: 12 Orang WNI Segera Dideportasi dari Turki

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Winda Destiana Putri
Kepala kantor Imigrasi kelas 1 Surakarta Djarot Sutrisno (kanan) beserta Darori kepala Kasi dan penindakan dan Keimigrasian (kiri),menunjukkan foto kopi Paspor WNI yang hilang di Turki di kantor imigrasi kelas 1 Surakarta, Jawa Tengah, Senin (9/2).
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Kepala kantor Imigrasi kelas 1 Surakarta Djarot Sutrisno (kanan) beserta Darori kepala Kasi dan penindakan dan Keimigrasian (kiri),menunjukkan foto kopi Paspor WNI yang hilang di Turki di kantor imigrasi kelas 1 Surakarta, Jawa Tengah, Senin (9/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Komjen Pol Badrodin Haiti, mengungkapkan, 16 orang WNI yang ditahan Pemerintah Turki lantaran kedapatan hendak menyeberang ke Suriah tanpa dokumen resmi bakal segera dideportasi ke Indonesia. Namun dari 16 orang tersebut, hanya 12 orang yang baru bisa dan langsung dideportasi.

Empat orang yang belum bisa dideportasi itu berupa satu keluarga. Larangan deportasi itu dilakukan lantaran ibu dari keluarga itu tengah mengalami kehamilan. Kepastian deportasi itu diakui Wakapolri usai berkoordinasi dengan Pemerintah Turki.

Badrodin pun menyebut, 12 WNI itu kemungkinan besar bakal dideportasi paling tidak satu atau dua hari mendatang. "Tapi yang pertama akan dideportasi ada 12 orang, karena satu keluarga masih terhalang, karena ada yang hamil," ujar Badrodin usai menghadiri Diskusi Internasional soal Terorisme dan ISIS di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3).

Dalam pelaksanaanya, ujar Badrodin, akan ada serah terima dari pihak Pemerintah Turki kepada Pemerintah Indonesia. Setelah dilakukan pemeriksaan di Keimigrasian, maka Kepolisian akan melakukan pemeriksaan. "Mudah-mudahan dalam waktu singkat sudah selesai. Yang tidak ada pelanggaran pidananya akan kami kembalikan," tuturnya.

Kendati begitu, Badrodin tidak bisa memastikan kapan deportasi itu bakal dilakukan. Pasalnya, hal itu menjadi kewenangan dari Pemerintah Turki. Selain itu, Badrodin juga menyebut, sudah ada personil Polisi yang berada di Turki dan akan melakukan penjemputan. "Sudah ada anggota kami disana, selain itu ada dari BNPT, dan termasuk staf Kemenlu," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement