Selasa 24 Mar 2015 21:11 WIB

MUI Belum Temukan Ormas Terindikasi Teroris

Rep: C24/ Red: Ilham
Sekretaris Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis
Foto: ROL/Casilda Amilah
Sekretaris Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bidang Kajian Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis menjelaskan, MUI belum menemukan indikasi organisasi masyarakat yang mengarah pada aksi terorisme. Saat ini, yang baru diketahui memiliki indikasi terlibat dalam aktifitas terorisme adalah individu-individu. 

"Individu yang mengarah pada radikal dan sifatnya teror itu bisa kita temukan, tapi kalau ormas atau lembaga, kita belum mengindentifikasi itu," ujar Nafis saat dihubungi Republika, Selasa (24/3).

Nafis menjelaskan, individu yang terindikasi pada aktifitas terorisme bisa dilihat dari pola sikap dan perilakunya sehari-hari. Selain itu, orang yang terindikasi terlibat dalam kegiatan terorisme bisa diketahui dari buku-buku pegangan yang dijadikan sebagai literaturnya.

Orang yang terindikasi terlibat dalam aktifitas terorisme juga akan terlihat dari doktrin yang dianut maupun yang disebarkanya. "Dari sifatnya, pola mereka mengajarkan. Buku-buku peganganya, dokrinya, dari situ kami dapat menemukan indikasinya," ujar dia.

Nafis mengatakan, tugas Tim Penanggulangan Terorisme (TPT) MUI berpada pada aspek-aspek ide dan ideologi dari aksi terorisme. Sebab, segala bentuk aksi terorisme dimulai dari ide, lalu ide itu disebarluaskan lewat aneka sarana komunikasi. Dalam hal ini, ideologi yang bersumber dari ajaran yang menganut kekerasan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement