REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Riset Setara Institute Ismail Hasani pihaknya sedang melakukan riset terkait perkembangan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS di Indonesia. Dalam riset yang belum sepenuhnya rampung itu, kata Ismail, banyak anak muda yang terpikat oleh ajaran ISIS.
"Dari hasil riset sementara, perbandingannya, 8 dari 10 anak muda yang kami teliti mengatakan tertarik pada ISIS," ungkap Ismail pada Republika, Rabu (25/3).
Dia belum bisa menjelaskan lebih dalam terkait motif atau alasan anak-anak muda tersebut tertarik pada ajaran ISIS. Ismail mengatakan risetnya kemungkinan akan rampung pekan depan. "Mungkin Senin (30/3) besok akan selesai dan bisa diberitahukan," ungkap Ismail.
Sebelumnya, marak diberitakan 16 warga negara Indonesia yang dinyatakan hilang di Turki. Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) marciano Norman pun mengungkapkan motif para ke-16 WNI yang memiliki paham yang sama dengan ISIS sehingga berniat untuk bergabung dengan kelompok tersebut.
Selain itu, Wakapolri Komjen Badrodin Haiti pernah mengatakan kelompok ISIS telah lama masuk ke Indonesia. Menurut dia, kantong-kantong perekrutan organisasi tersebut tidak hanya ada di Poso, Sulawesi Tengah, namun juga tersebar di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).