REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menaburkan 40,8 ton garam (NaCl) ke awan dengan pesawat Casa 212. Penaburan garam tersebut dilakukan dalam operasi hujan buatan di Riau.
“Operasi akan dilaksanakan selama 60 hari kerja,” ujar Kepala Pusat Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (27/3). Operasi hujan buatan, kata dia, dilakukan untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di Riau. Operasi tersebut telah berlangsung 25 hari sejak digelar pada 2 Maret lalu.
“Hampir setiap hari turun hujan untuk memadamkan titik api dan membasahi lahan gambut agar tidak mudah terbakar,” jelasnya.
Kepala BNPB, Syamsul Maarif menjelaskan, BPPT dan BNPB bekerjasama ciptakan hujan buatan atas permintaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Menurutnya BNPB akan terus mendampingi Kementerian LHK dan Pemda Riau selaku penanggung jawab dalam mengantisipasi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
“Pendampingan meliputi teknis, logistik, peralatan, pendanaan, pengerahan personil, administrasi dan manajerial,” ujar Syamsul, Jumat (27/3).