REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua umum PP Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Netty Herawati menduga, ada sejumlah sebab yang membuat tiga anak perempuan tewas karena terjebak di dalam mobil rongsokan. Salah satunya karena anak-anak tersebut tidak terdaftar sebagai murid pendidikan anak usia dini (PAUD).
"Orangtua belum menjelaskan tentang lingkungan di sekitar anak, bahaya dan perilaku keamanan diri. Mereka juga belum dijelaskan kalau bermain di suatu tempat harus didampingi orangtua," kata Netty, Sabtu (28/3).
Saat anak-anak tersebut bermain, ujar dia, kurang pengawasan orang tua. "Selain itu orangtua juga tidak tahu betapa banyak hal yang bisa dilakukan anak-anak."
Tempat adanya rongsokan ini tidak di pagar atau tidak ada pengaman. Akibatnya anak-anak bisa masuk ke tempat tersebut.
Tiga anak perempuan ditemukan tewas pada Jumat (27/3) di dalam mobil rongsokan yang diparkir di lapangan Pergudangan, Muara Karang, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Ketiga anak tersebut yakni Hana (4 tahun), Rani (5), dan Naipah (5). Mereka diperkirakan meninggal dunia karena kekurangan oksigen dan dehidrasi karena terjebak selama tiga jam di dalam rongsokan.