Ahad 29 Mar 2015 13:23 WIB

12 WNI dari Turki Kemungkinan akan Direhabilitasi

Rep: Dessy Suciati Putri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla memberikan kata sambutan sesaat sebelum pembukaan aksi donor darah yang diadakan oleh Taruna Merah Putih di Kawasan Car Free Day, M.H Thamrin, jakarta Pusat, Ahad (29/3).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla memberikan kata sambutan sesaat sebelum pembukaan aksi donor darah yang diadakan oleh Taruna Merah Putih di Kawasan Car Free Day, M.H Thamrin, jakarta Pusat, Ahad (29/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 12 WNI yang ditangkap di Turki telah kembali ke Indonesia. Rencananya, ke-12 WNI yang diduga ingin bergabung dengan kelompok ISIS tersebut akan mendapatkan pembinaan atau rehabilitasi di Indonesia.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan kemungkinan ke-12 WNI tersebut belum melakukan tindakan apapun di Turki meski diduga ingin bergabung dengan ISIS.

"Ya tentu pemikirannya seperti itu. Tapi belum tentu dia sudah berbuat sesuatu. Hanya ingin bergabung," kata Kalla di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (29/3).

Pemerintah pun akan memberikan bantuan program rehabilitasi terhadap para WNI tersebut agar pemahaman radikal mereka dapat diluruskan.

Namun, pemerintah tak dapat memberikan hukuman kepada para WNI itu sebab mereka belum melakukan tindakan yang melanggar aturan. "Melanggar perbuatan iya, tapi tidak berbuat sesuatu apanya yang mau dihukum," jelas dia.

Ke-12 WNI tersebut merupakan bagian dari rombongan yang dinyatakan hilang di Turki dan telah ditahan oleh otoritas setempat.

Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Rikwanto, mereka akan dibina dan masuk dalam program deradikalisasi yang turut melibatkan sejumlah pihak seperti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan ulama. Dengan program deradikalisasi ini diharapkan dapat memulihkan pemahaman yang radikal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement