Senin 30 Mar 2015 16:46 WIB

Buntut Gempa 7,7 SR di Lepas Pantai Papua Nugini, Kepulauan Solomon Waspada

Red:
abc news
abc news

Gempa mengguncang lepas pantai dekat Pulau New Britain, Papua Nugini. Belum dipastikan apakah tsunami bisa terjadi akibat gempa berkekuatan 7,7 skala Richter ini. Sejumlah warga di lepas pantai dekat Papua Nugini dan Kepulauan Solomon diminta tetap waspada. 

Dilaporkan, gempa terjadi di 54 kilometer dari kota Kokopo Panguna di Pulau New Britain, dengan kedalaman sekitar 65 kilometer, demikian laporan Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS). 

Seorang karyawan di Rabaul Hotel, dekat Kokopo, mengatakan kepada ABC bahwa getaran tanah bisa dirasakan sekitar lima menit. Tetapi belum terlihat adanya kerusakan besar.

Sementara itu Pusat Peringatan Tsunami Pacific di Hawaii mengatakan, "berdasarkan parameter gempa awal ... gelombang tsunami berbahaya mungkin terjadi bagi pantai yang terletak sekitar 1.000 kilometer dari pusat gempa di sepanjang pantai Papua Nugini dan Kepulauan Solomon".

Tidak ada kepastian soal Tsunami Pasifik yang merusak, tetapi gelombang mencapai 1 sampai 3 meter di atas permukaan air pasang mungkin terjadi di sejumlah lepas pantai di Papua Nugini.

Gelombang kurang dari 30 cm di atas permukaan air pasang diperkirakan terjadi di sejumlah lepas pantai di Australia, Jepang, Filipina, Kaledonia Baru, Northern Marianas, Guam, Palau, Yap, Pohnpei, Chuuk, Kosrae, Kepulauan Marshall, Fiji, Samoa, Kepulauan Cook, Tokelau, Vanuatu, Kiribati, Nauru, Pulau Wake, Johnston Island, Howland and Baker, Tonga, Tuvalu, Wallis and Futuna, Kepulauan Solomon, Indonesia dan sejumlah Kepulauan Hawaii.

"Mereka yang terletak di wilayah pesisir yang terancam diminta untuk tetap waspada dan ikuti terus informasi, serta mengikuti instruksi dari pemerintah pusat dan daerah," kata Pusat Peringatan Tsunami Pacific.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement