REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Paling lambat akhir Maret 2015, seluruh detail kebutuhan anggaran operasional dan pelaksanaan PON XIX 2016 masuk ke meja Biro Keuangan Sekretariat Daerah (Setda) Jabar. Berdasarkan hasil verifikasi //Project Management Office// (PMO) PON XIX 2016, kebutuhan anggaran operasional dan pelaksanaannya menembus angka Rp 1,1 triliun.
Ketua III PB PON XIX 2016 Jabar Iwa Karniwa mengatakan anggaran yang diverifikasi itu tidak berbeda jauh dengan perhitungan yang disusun PB PON 2016. Setelah diverifikasi oleh PMO, kebutuhan anggaran itu akan kembali dikaji Biro Keuangan.
Setelah dikaji oleh Biro Keuangan, menurutny kebutuhan anggaran itu akan ditetapkan sebagai anggaran resmi 2016. Iwa selaku Plh Sekda Jabar menyatakan, selain pengalokasiannya, anggaran itu akan diawasi secara ketat.
Pihaknya tidak ingin terdapat temuan dalam pelaksanaan anggaran PON 2016. Iwa menyatakan tertib administrasi merupakan salah satu dari catur sukses yang ditargetkan oleh Pemprov Jabar.
Kepada para mitranya pun, pihaknya memastikan untuk melengkapi seluruh kebutuhan administrasinya. Hampir seluruh pengurus daerah cabang olah raga, menurutnya telah memiliki rekening di Bank BJB. Bagi pengda yang belum memiliki, diminta segera membuat rekening Bank BJB. ‘’Transfer anggaran akan melalui Bank BJB,’’ kata Iwa, Senin (30/3).
Sekretaris Umum PB PON XIX 2016 Jabar Yudha M Saputra menambahkan rincian dan verifikasi anggaran kebutuhan operasional, persiapan dan pelaksanaan PON XIX/2016 Jabar harus rampung akhir Maret ini. Menurutnya kebutuhan anggaran senilai Rp 1,1 triliun akan masuk pada usulan murni 2016.
Menurut Yudha, pada anggaran itu tidak ada lagi alokasi untuk pembangunan fisik. Pihaknya menyatakan, seluruh alokasi pembangunan fisik telah diakomodasi pada anggaran 2015. Untuk itu pihaknya memastikan seluruh venue akan rampung dibenahi tahun ini.