Senin 30 Mar 2015 21:29 WIB

Tim Ekonomi Jokowi Diimbau Bersatu

  Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla (kanan) sebelum rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (5/3).   (Antara/Andika Wahyu)
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla (kanan) sebelum rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (5/3). (Antara/Andika Wahyu)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Agus Hermanto meminta jajaran menteri bidang ekonomi di Kabinet Kerja Jokowi bersatu meningkatkan ekspor. Menurutnya, peningkatan ekspor bermanfaat besar menguatkan nilai tukar rupiah. Nantinya, kata dia, harga bahan bakar minyak pun dapat turun.

"Tim ekonomi Jokowi harus bersatu-padu menguatkan ekonomi sehingga ekspor naik, rupiah stabil," jelas Agus Hermanto dijumpai di Kantor DPP Partai Demokrat, Senin (30/3).

Pernyataan Agus terkait dengan langkah pemerintah menaikkan harga BBM jenis solar dan premium untuk wilayah luar Pulau Jawa, Pulau Madura, dan Pulau Bali (Jamali), masing-masing Rp 500 per liter. Penaikan berlaku sejak Sabtu (28/3).

Agus menilai saat ini perekonomian nasional menurun drastis. Hal itu, kata dia, disebabkan jajaran menteri Jokowi khususnya di bidang perekonomian tidak bisa melakukan langkah antisipasi.

"Akibatnya nilai rupiah turun, dan bisa dipastikan harga BBM akan naik karena membeli BBM itu dengan dolar," jelas Agus.

Agus berharap pemerintahan Jokowi bisa menstabilkan rupiah dengan cara memperkuat ekspor. Namun hal itu menurut dia, harus dilandasi komitmen dari kementerian bidang ekonomi.

"Sekarang bagaimana bisa memperkuat ekspor kalau produksi ikan turun drastis, karena nelayan tidak bisa melaut. Lalu Menteri Kelautan dan Perikanan lebih senang mengebom kapal, padahal harga bomnya lebih mahal dari kapal yang diledakkan," kata Agus.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement