REPUBLIKA.CO.ID,LEBAK--Pembangunan jembatan gantung di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, membutuhkan dana sebesar Rp30 miliar, kata Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Dinas Bina Marga Kabupaten Lebak Entoy Saepudin.
"Kami berharap dana pembangunan jembatan gantung itu bisa direalisasikan melalui APBD kabupaten dan provinsi. Pembangunan jembatan itu penting untuk mendukung akses masyarakat," katanya di Lebak, Senin.
Entoy mengatakan sebagian besar jembatan gantung itu kondisinya rusak berat dan bisa menimbulkan kecelakaan.
"Dari 442 jembatan gantung yang ada di 28 kecamatan tercatat 113 unit masuk kategori rusak berat dan 248 unit lainnya rusak ringan, sedangkan 81 unit lainnya dalam kondisi baik dan layak dilintasi warga," katanya.
Saat ini, kata dia, masyarakat merasa takut saat melintasi jembatan gantung tersebut.
Sebagian besar kerusakan jembatan itu akibat dimakan usia dan konstruksinya kurang berkualitas. Selain itu juga karena diterjang bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. "Kami berharap tahun ini jembatan gantung itu bisa diperbaiki," ujarnya.
Menurut dia, saat ini penangulangan pembangunan jembatan gantung mengalami kendala karena terbatasnya anggaran.
Pemerintah daerah tahun 2015 hanya mengalokasikan dana pembangunan jembatan gantung Rp 15 miliar untuk 13 unit jembatan.
Namun, tahun ke tahun pemerintah daerah terus membangun jembatan gantung itu.
"Kami menargetkan pada 2016 semua jembatan gantung itu kondisinya baik," katanya.
Entoy menyebutkan, jembatan gantung dinilai sangat penting untuk meningkatkan perekonomian masyarakat karena untuk akses transportasi berbagai jenis kendaraan.
Saat ini, wilayah Lebak cukup banyak jembatan gantung karena terdapat ratusan aliran sungai utama juga anak sungai.
Dengan begitu, pemerintah daerah harus mengalokasikan dana jembatan gantung sebagai alat penghubung antardesa setempat.