Selasa 31 Mar 2015 12:34 WIB

22 Situs Islam Diblokir, FSLDK: Kebijakan yang tak Matang

Rep: c05/ Red: Bilal Ramadhan
Demonstran dari Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) dan elemen masyarakat melakukan aksi simpatik di Bundaran HI,Jakarta, Jumat (11/7). (Republika/ Tahta Aidilla).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Demonstran dari Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) dan elemen masyarakat melakukan aksi simpatik di Bundaran HI,Jakarta, Jumat (11/7). (Republika/ Tahta Aidilla).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus cabang Jakarta, Depok, Bekasi (FSLDK Jadebek) mengecam tindakan BNPT dan Kemenkominfo yang hendak memblokir situs Islam. Mereka menilai tindakan pemerintah reaktif terkait isu Islam radikal.

Ketua FSLDK Jadebek, Ahmad Hidayat menyatakan ide pemblokiran situs Islam hendaknya dikaji secara mendalam. Dia menilai sikap pemerintah saat ini dirasa terlalu terburu buru. Hal ini terlihat sejak menguatnya isu ISIS di Indonesia.

”Padahal kan mesti dikaji mendalam dulu konten dari tiap situs Islam yang ada,” ujarnya melalui pesan singkat, Selasa (31/3).

Ahmad menyatakan beberapa situs Islam yang masuk dalam daftar pemblokiran banyak yang tak sepakat dengan ISIS. Bukti ini, kata dia, menjadi parameter kalau pemerintah masih “serampangan” dalam mengkategorikan suatu situs itu radikal atau tidak.

“Jadi bagi saya ide ini irasional dan tak matang secara kebijakan,” kata Ahmad. Seperti diberitakan sebelumnya, pihak Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) mengakui telah memblokir 19 website sejak Ahad (29/3) kemarin.

Menurut Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo, Ismail Cawidu, 19 situs itu dilaporkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai situs yang menyebarkan paham atau simpatisan radikalisme.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement