REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Masinton Pasaribu menilai ada permainan petugas dalam kaburnya sepuluh tahanan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Sepuluh tahanan BNN berhasil melarikan diri pada Selasa (31/3) dinihari lalu. Mereka kabur dengan cara menggergaji teralis dan menjebol tembok bagian belakang gedung BNN.
Masinton yang mendengar kabar tersebut terkejut. Ia pun lantas mendatangi Gedung BNN untuk melihat situasi penjara di tempat bekas rehabilitasi tersebut.
"Saat kami lihat di dalam, tanpa melibatkan orang dalam mustahil sepuluh tahanan bisa kabur," kata Masinton kepada Republika, Kamis (2/4).
Masinton dan anggota DPR lainnya pun mendesak BNN untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Masinton juga mengatakan, harus dibentuk tim investigasi khusus untuk menyelesaikan kasus ini. Menurut Masinton, tak hanya BNN yang harus melakukannya, tetapi pihak terkait lainnya.
"Seperti Polri, Kemenkumham, DPR dan juga BNN sendiri," ujar Masinton.
Masinton juga menghimbau kepada Polri untuk memberikan bantuan personel tambahan untuk membantu penjagaan. Selain itu, mereka juga harus dipersenjatai dengan lengkap.