REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia bisa melihat terjadinya Gerhana Bulan Total (GBT) yang terjadi pada Sabtu (4/4). GBT tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena memiliki totalitas terpendek sepanjang abad ini.
"Gerhana bulan totalitas biasanya bisa dilihat dalam waktu yang lama. Tapi kalau untuk tahun ini berbeda karena hanya bisa terjadi selama lima menit," kata Astronom dari ITB Bandung, Avivah Yamani, Jumat (3/4).
Tahun lalu GBT sendiri bisa terlihat hampir selama satu jam. Adapun fase gerhana total hanya akan berlangsung selama lima menit. Sedangkan keseluruhan proses gerhana akan berlangsung selama hampir 3,5 jam.
Dimulai saat Bulan memasuki umbra sampai keluar dari umbra. Proses keseluruhan gerhana mulai dari gerhana penumbra sampai bulan meninggalkan penumbra bumi mencapai 5 jam 57 menit.
"Gerhana bulan akan terjadi jam 4 sore WIB sampai 21.58. Kemudian untuk puncaknya selama lima menit bisa dilihat dari 18.57 sampai 19.02. Setelah gerhana bulan total kemudian jadi sebagian lagi bulan perlahan-lahan akan ninggalin," jelasnya.
Menurutnya gerhana bulan total memang bisa dilihat secara telanjang mata oleh masyarakat Indonesia. Namun untuk memperjelas permukaan bulan harus bisa dilihat dengan teleskop. Saat bulan tertutup memang tidak akan terlihat gelap, namun akan nampak warna kemerahan.
"Gerhana bulan mulai sebagian, kemudian akan mulai menghilang dan menjadi sabit, lalu lama-lama tertutup. Hanya saja bulan tidak sampai gelap, akan muncul warna merah yang tidak terlalu pekat," ujar penulis website Langit Selatan ini.