Senin 06 Apr 2015 11:57 WIB

Majalah Rolling Stone Tarik Artikel Soal Pemerkosaan di Kampus Virginia

Rep: Gita Amanda/ Red: Julkifli Marbun
Ilustrasi pemerkosaan
Foto: www.jeruknipis.com
Ilustrasi pemerkosaan

REPUBLIKA.CO.ID, VIRGINIA -- Majalah Rolling Stone telah meminta maaf dan secara resmi mencabut artikel terkait pemerkosaan di kampus salah satu universitas di Amerika Serikat. Ini dilakukan menyusul kajian independen terkait kasus tersebut, yang tak menemukan bukti terkait insiden.

Dilansir BBC News Senin (6/4), Managing Editor Rolling Stone Will Dana meminta maaf kepada para pembaca dan semua orang yang terkena dampak artikel tersebut. Artikel yang diterbitkan pada November 2014, menggambarkan geng pemerkosaan di sebuah rumah persaudaraan di kampus Universitas Virginia pada 2012 silam.

"Kekerasan seksual adalah masalah serius di kampus, penting untuk membuat korban pemerkosaan merasa nyaman untuk kembali melangkah ke depan," ujar Dana.

Sebuah penyelidikan polisi kemudian dilakukan selama empat bulan, tapi tak menemukan bukti apa pun terkait insiden. Meski begitu Kepala Kepolisian Timothy Longo mengatakan, tak berarti sesuatu yang mengerikan tak terjadi pada siswi yang dikenal sebagai Jackie itu.

Artikel berisi 9000 kata tersebut ditulis oleh jurnalis Sabrina Erdely. Sayangnya Erdely hanya mengandalkan satu narasumber yakni Jackie, untuk artikelnya tersebut. Jackie kemudian mengisahkan pemerkosaan di rumah persaudaraan Phi Kappa Psi.

Erdely juga telah meminta maaf dalam sebuah pernyataan yang dirilis bersama laporan. " Saya berharap kesalahan saya dalam melaporkan tak membungkam suara-suara korban yang perlu didengar," katanya.

Sekolah Jurnalistik Kolombia lah yang pertama melaporkan artikel tersebut. Mereka mengatakan Rolling Stone gagal memenuhi kaidah jurnalistik paling mendasar. Rolling Stone dianggap tak melakukan verifikasi dan gagal menghubungi terduga pelaku pemerkosaan.

"Kegagalan meliputi pelaporan, editing, pengawasan editorial, dan peninjauan kembali fakta, dan ada kegagalan sistematis di majalah ini," kata laporan tersebut.

Kolombia mengatakan, Jackie menolak menjawab pertanyaan terkait laporan tersebut. Pengacaranya mengatakan, saat ini diam merupakan solusi terbaik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement