Senin 06 Apr 2015 18:18 WIB

Wapres Kembali Sindir Luhut

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Angga Indrawan
Wapres Jusuf Kalla.
Foto: Antara
Wapres Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyindir Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan yang tengah merekrut sejumlah lulusan luar negeri untuk bergabung di Kantor Staf Kepresidenan. Menurut Kalla, semua kalangan yang memiliki kompetensi dan kemampuan yang bagus tak harus merupakan lulusan luar negeri.

Bahkan, ia mengatakan Presiden dan wakil presiden seperti dirinya bukan merupakan lulusan luar negeri. "Oh tidak, presiden, saya, juga tamatan dalam negeri. Toh bisa jadi presiden. Menteri-menteri tidak ada yang lulusan Harvard," kata Kalla di kediamannya di Makassar, Senin (6/4).

Menurut dia, tak selamanya orang yang pintar memiliki kemampuan implementasi yang baik. Justru banyak orang yang tak berpendidikan tinggi namun memiliki kemampuan implementasi ilmu yang lebih baik.

"Yang pintar biasanya jadi konsultan, tapi jadi pelaksana biasanya beda lagi. Boleh Anda pintar, tapi implementasinya tidak terlalu bisa. Banyak orang yang tidak sekolah tinggi, tapi bisa implementasi dengan baik," kata Kalla.

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan dikabarkan lebih memilih orang-orang lulusan luar negeri untuk ditempatkan dalam kantornya. Perekrutan ini dilakukan untuk membantu pelaksanaan program pemerintah.

Luhut juga telah memperkenalkan para deputinya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka adalah Darmawan Prasodjo sebagai Deputi I Bidang Monitoring dan Evaluasi, Yanuar Nugroho sebagai Deputi II Bidang Pengelolaan Program Prioritas, Purbaya Yudhi Sadewa Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis, Eko Sulistyo Bidang Komunikasi Politik, dan Andogo Wiradi Deputi V Bidang Prediksi dan Analisis Informasi Strategis.

Darmawan Prasodjo diketahui pernah bekerja di Gedung Putih untuk John Kerry. Yanuar Nugroho merupakan profesor di University of Manchester, Inggris, dan pernah bekerja di Uni Eropa.

Sementara itu, Purbaya Yudhi Sadewa memiliki gelar doktor dari Purdue University, Amerika Serikat. Sedangkan, Eko Sulistyo merupakan orang yang selama ini dikenal membantu kegiatan Presiden Jokowi, dan Andogo Wiradi adalah jenderal TNI yang telah lama dikenal Luhut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement