REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair akan masuk kampanye pemilihan umum Inggris dengan menyerang PM inkumben David Cameron, Selasa (7/4). Blair akan menyoroti permintaan Cameron melakukan referendum keanggotaan Inggris di Uni Eropa.
Blair menuduh Cameron menjual nasionalismenya untuk tujuan politis di bawah tekanan partai UKIP dan konservatif antiEropa juga media. Blair mengatakan Ed Miliband dari partai Buruh lebih menunjukan kepemimpinan sesungguhnya dengan menolak tekanan melakukan referendum.
Menurut Blair, Inggris akan lenyap dari dunia jika meninggalkan Uni Eropa. ''Saya menghormati Miliband yang lebih peduli terhadap negeri,'' katanya dikutip BBC.
Blair mengungkapkan hal tersebut terutama dalam hal ekonomi. Dalam pernyataan partai Konservatif, David Cameron dinilai telah membela Inggris di hadapan Uni Eropa.
''Seperti dalam menyelamatkan pemotongan anggaran Inggris di Uni Eropa, memveto perjanjian fiskal Uni Eropa baru dan membuat pembayar pajak menggunakan euro,'' katanya.
Menurut mereka, rencana referendum tersebut adalah menjalani negosiasi ulang hubungan dengan Uni Eropa. Cameron merencanakan referendum pada akhir 2017.
Ia akan mengunjungi keempat wilayah Inggris pada Selasa untuk menyampaikan pesan sederhana. ''Kita punya satu bulan untuk menyelamatkan ekonomi kita dari kehancuran pemerintah Ed Miliband,'' kata Cameron.