Rabu 08 Apr 2015 09:27 WIB
Konferensi Asia Afrika 2015

1.000 Wartawan Sudah Daftar Liput Peringatan KAA

Rep: C14/ Red: Angga Indrawan
Latihan musik pada gladi kotor persiapan Konferensi Asia Afrika (KAA), di koplek Gedung Merdeka, Jl Asia Afrika, Kota Bandung, Rabu (1/4). (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Latihan musik pada gladi kotor persiapan Konferensi Asia Afrika (KAA), di koplek Gedung Merdeka, Jl Asia Afrika, Kota Bandung, Rabu (1/4). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelaran peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) akan berlangsung pada 19-24 April 2015 di Jakarta dan Bandung. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, pihaknya sebagai penanggung jawab Bidang Media dan Humas sudah siap dalam mempromosikan dan pelaksanaan agenda gelaran tersebut.

"Boleh dikatakan, we are on the track. Karena ini bukan event pertama kali internasional yang pernah diadakan di Indonesia. Dan commemoration Konferensi Asia Afrika juga 10 tahun lalu pernah dilakukan," ujar Menkominfo Rudiantara, Selasa (7/4) di Jakarta.

Terkait media center, Menkominfo menjelaskan, ada seribu lebih media yang sudah mendaftar untuk meliput Peringatan 60 Tahun KAA. Di antaranya, lanjut dia, media dari luar negeri ada sekitar 40 persen. Sedangkan sekira 60 persen sisanya, merupakan media dalam negeri.

"Media luar negeri mayoritas berasal dari Jepang dan Cina. Jumlah media asal Jepang, sekitar dua ratus media. Dari Cina, sekitar seratus media. Nah sekarang kita sedang review semua media yang akan masuk," ucap dia.

Bentuk-bentuk kesiapan yang sedang dilakukan, lanjut Menkominfo, antara lain pengecekan konfirmasi kehadiran. Misalnya, kata dia, pihaknya menyediakan empat pesawat untuk mengangkut para kepala negara dari Bandung ke Jakarta dan sebaliknya.

"Kita sedang menunggu konfirmasi, siapa saja kepala negara yang membawa pesawat sendiri. Karena kan dari (bandara) Halim ke Bandung harus betul-betul diatur jadwalnya. Jangan sampai terlalu lama, ada yang menunggu di Bandung, misalnya. Kembalinya juga demikian," tutur dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement