Senin 08 Jan 2024 18:49 WIB

Menlu Retno: Indonesia Memilih Sisi Sejarah Membela Palestina

Setidaknya 22.722 warga Palestina mati syahid dan 58.166 lainnya terluka.

Menlu Retno Marsudi
Foto: republika
Menlu Retno Marsudi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menegaskan posisi Indonesia terkait konflik Palestina dan Israel. Ia menyebut Indonesia secara konsisten berdiri tegak bersama bangsa Palestina memperjuangkan hak-haknya serta melawan kekejaman penjajah zionis Israel. 

‘’Indonesia memilih berada di sisi sejarah yang benar untuk membela kemanusiaan dan keadilan bagi bangsa Palestina,’’ kata Menlu Retno Marsudi dalam acara Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri RI (PPTM) 2024 di Gedung Merdeka, Bandung, Senin (8/1/2024).

Retno menggarisbawahi bahwa Indonesia terus konsisten dan berada di garis depan bersama bangsa Palestina dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Salah satu bukti nyatanya yakni Konsul Kehormatan Indonesia didirikan di Ramallah pada tahun 2016.

Ia mengatakan keberpihakan Indonesia terhadap Palestina tidak terlepas dari spirit Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955. Pada enam puluh sembilan tahun silam, sebuah konferensi negara-negara Asia dan Afrika digelar di Gedung Merdeka Bandung.

KAA 1955 mampu menggerakkan negara-negara yang saat itu dijajah untuk merdeka dan meneguhkan kesetaraan antarnegara. Konferensi telah membangkitkan solidaritas “the Global South” sekaligus menjadi embrio Gerakan Non-Blok.

Retno mengatakan spirit, prinsip, dan roh Konferensi Asia Afrika (KAA) terus dibawa diplomasi Indonesia sampai sekarang. Spirit KAA 1955 masih relevan di tengah situasi dunia di mana konflik dan perang terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk konflik yang sekarang berkecamuk di Gaza.

''Dewan Keamanan PBB tidak mampu menghentikan genosida yang berlangsung di Gaza. Kekejaman Israel tidak hanya terjadi di Gaza namun juga wilayah Tepi Barat,'' kata Menlu Retno Marsudi.

Sementara juru bicara Pertahanan Sipil Palestina menyebut 8.000 warga Gaza hilang. Mereka diduga terkubur di bawah bangunan yang runtuh akibat aksi brutal dan biadab pengeboman Israel.

Kepala Biro Aljazirah di Gaza, Wael Dahdouh, pun harus kehilangan sang putra, Hamza Dahdouh, yang tewas dalam serangan udara Israel di sebelah barat Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Ahad (7/1/2024). Hamza tewas ketika sebuah rudal menghantam langsung kendaraan yang ditumpanginya. 

Hamza Dahdouh (27), seorang jurnalis foto dan rekannya Mustafa Thuraya tewas saat berada di dalam kendaraan yang menjadi sasaran serangan udara Israel. Total jumlah pekerja media yang tewas terbunuh menjadi hampir 100 orang sejak perang dimulai pada tiga bulan lalu.

Setidaknya 22.722 warga Palestina mati syahid dan 58.166 lainnya terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Di pihak apartheid Israel, jumlah korban tewas mencapai 1.139 orang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement