REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Sebanyak 5.000 orang Australia diperkirakan akan menerima surat dari perusahaan produksi Hollywood. Perusahaan tersebut menuntut pembayaran atas pengunduhan secara ilegal film Dallas Buyers Club.
Satu putusan bersejarah Pengadilan Federal memerintahkan penyedia layanan Internet Australia, termasuk iiNet menyerahkan identitas ribuan pemilik akun yang hubungan Internet mereka diduga digunakan untuk berbagi film Hollywood tersebut.
Dallas Buyers Clubb LLC dan Voltage Pictures LLC membidik enam perusahaan telekomunikasi Australia, iiNet, Internode, Dodo, Amnet, Adam Internet dan Wideband Networks. Dua perusahaan tersebut memperoleh perincian pribadi berkaitan dengan lebih dari 4.700 alamat IP yang digunakan berbagi film dengan menggunakan BitTorrent.
Pengacara yang mewakil Dallas Buyers Club, Michael Bradley mengatakan perusahaan tersebut akan menuntut ganti rugi.
"Akhirnya buat pemilik film itulah masalahnya sebab mereka memiliki banyak uang," kata Bradley, Selasa (7/4).
Perusahaan AS tersebut mengirim surat kepada semua pengunduh tidak sah, dan menyatakan mereka akan menghadapi tuntutan sampai 150 ribu dolar AS, kecuali pembayaran sebagai penyelesaian sebesar 7.000 dolar dibayarkan.
Kepala pelaksana badan industri Intellectual Property Awareness Foundation Lori Flekser gembira dengan putusan bersejarah mengenai pembajakan itu. Dia berharap putusan itu akan mencegah pembajakan yang mempengaruhi kehidupan pembuat film independen di Australia.