REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan hanya 585 dari sekitar 70 ribu sekolah di Tanah Air yang siap menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer.
"Jadi, sekolah yang siap sebagai tempat uji coba itu kira-kira di bawah satu persen dari 70 ribu lebih sekolah yang menggelar ujian nasional, itu angkanya tidak sampai 600 sekolah yang siap," kata Anies di Istana Wakil Presiden Jakarta, Rabu (8/4).
Dia menjelaskan pemerintah sebelumnya menawarkan ke sekolah-sekolah yang merasa siap untuk dilakukan uji coba terhadap ujian nasional berbasis komputer. Hasilnya, ada 720 sekolah yang menawarkan diri.
"Jadi ada 720 sekolah yang mengajukan untuk menggelar ujian nasional berbasis komputer. Setelah kami cek kesiapannya di lapangan, ternyata yang dinyatakan siap itu ada 585 sekolah," jelasnya.
Dia menjelaskan dari pengajuan sekolah tersebut, Kemendikbud melakukan verifikasi terhadap tiga komponen, yaitu kesiapan siswa, guru dan orangtua murid.
"Kami menawarkan siapa yang mau menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer, tapi bagi sekolah yang mau harus memenuhi syarat di tiga komponen, yaitu siswanya, guru dan orangtua. Semuanya harus bersedia," katanya.
Selain itu, Kemendikbud juga memeriksa kesiapan jaringan dan infrastruktur yakni unit komputer dan operator server.
Sebanyak 585 sekolah tersebut berada di 27 provinsi dan sebagian besar terletak di kawasan pusat kota.