REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepolisian Daerah Bali menyiagakan satu unit mobil pemindai atau X-ray di pintu gerbang Hotel Inna Grand Bali Beach di Sanur, Denpasar, tempat berlangsungnya Kongres IV PDIP.
Selain mobil pemindai berwarna hitam tersebut polisi juga menyiagakan dua mobil "water canon" yang biasanya digunakan untuk menghalau massa apabila terjadi gangguan keamanan. Sejumlah mobil patroli dan peralatan kepolisian lainnya juga disiagakan di area depan pintu gerbang sebelum memasuki arena kongres.
Ribuan anggota kepolisian baik dari unsur Polisi Lalu Lintas, Sabhara, Pengendalian Massa hingga Brimob Polda Bali juga bersiaga di kawasan Sanur. Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Ronny Sompie menyatakan bahwa pihaknya membentuk lima satuan tugas khusus untuk pengamanan kongres yang berlangsung lima tahun sekali itu.
"Kegiatan pengamanan sudah dilakukan dengan koordinasi bersama panitia daerah dan pusat dua minggu sebelum operasi ini. Kegiatan intelijen juga dilakukan oleh Babinkamtibmas untuk deteksi terhadap kemungkinan yang bisa terjadi dan mengganggu kongres," katanya.
Satuan tugas tersebut masing-masing memiliki tugas dan fungsi masing-masing baik pengamanan di kawasan arena kongres hingga pengamanan lalu lintas. Polda Bali dan Kodam IX/Udayana mengerahkan petugas gabungan sebanyak 1.830 personel untuk kegiatan pengamanan kongres yang berlangsung 9-12 April 2015 di Sanur.
Selain polisi dan TNI, 250 pecalang atau petugas keamanan adat khas Pulau Dewata juga dikerahkan untuk membantu aparat berwajib melakukan pengamanan.