REPUBLIKA.CO.ID, PANAMA -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan menggelar pertemuan bersejarah dengan pemimpin Kuba Raul Castro. Pertemuan ini mengindikasikan Kuba akan dihapus dari daftar negara pedukung teror, yang dibuat AS.
Aljazirah melaporkan, Jumat (10/4), pertemuan Obama dan Castro meningkatkan harapan untuk hubungan yang kian membaik antar kedua negara. Ini merupakan kali pertama, AS tak keberatan Castro hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi negara-negara Amerika.
Beberapa jam sebelum kedatangannya di Panama, Obama mengatakan Departemen Luar Negeri AS telah selesai meninjau kembali Kuba yang masuk dalam daftar negara sponsor teror. Hal ini merupakan salah satu batu sandungan dalam perbaikan hubungan kedua negara.
Selama ini AS telah lama berhenti menuduh Kuba mendukung terorisme. Obama telah mengisyaratkan kesediaannya untuk mencabut Kuba dari daftar teror, sejak mencairnya hubungan dengan Castro pada Desember lalu.
Namun analis kebijakan Amerika Latin Juan Carlos Hidalgo mengatakan, negosiasi antara AS dan Kuba telah diadakan secara rahasia. Sehingga menurutnya publik tak tahu apa yang akan terjadi.
"Selama lebih dari setengah abad Kuba merepresentasikan diri sebagai korban agresi AS, tapi sekarang, tiba-tiba AS ingin berteman dengan Kuba," kata Hidalgo.