REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Wali kota Tangsel Airin Rachmy mengutarakan, uji coba Trans Anggrek Circle Line merupakan bagian dari rencana jangka panjang transportasi di Tangsel.

Delapan koridor pembangunan direncanakan akan menjangkau hingga ke daerah terluar Tangsel. Koridor 2 menjadi satu dari empat koridor utama yang dicanangkan.

Airin juga meyakinkan kehadiran Trans Anggrek Circle Line tidak akan mengganggu aktivitas angkutan kota (angkot) yang sudah lebih dulu beroperasi. Airin bahkan menegaskan Trans Anggrek Circle Line akan memacu operator swasta untuk menyediakan angkutan yang sama nyamannya.

Karena seperti halnya Trans Jakarta, Trans Aggrek juga menyedikan fasilitas pendingin ruangan, CCTV, dan

tambahan WiFi. Terlebih Trans Anggrek juga tidak bisa berhenti disembarangan tempat seperti praktik angkot selama ini.

"Selama satu tahun kita akan teus evaluasi. Kita juga masih menunggu 10 bus bantuan yang dijanjikan kementerian pusat untuk kita gunakan. Komitmen kami adalah menyiapkan moda transportasi yang nyaman dan aman," kata Airin, di Tangerang Selatan, ahad (12/4).

Ke depan, Pemkot dan Dishub juga menggandeng peran swasta sebagai operator yang mengoperasikan Trans Anggrek Circle Line. Keterlibatan swasta juga, menurut Airin, diharapkan mampu mendorong investasi yang lebih besar sehingga Pemkot tidak hanya mengandalkan dana APBD Tangsel.

"Persoalan tarif akan kita bicarakan dan diskusikan dengan operator. Harus ada kerja sama tanggung jawab antara pemerintah, swasta dan masyarakat tangsel," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika