REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sleman, Sofyan Setyo Darmawan menyampaikan perlu adanya evaluasi tentang kerusakan pipa milik PDAM yang berada di Jalan Jaten. Hal ini harus dilakukan untuk mastikan penyebab kerusakan yang menimbulkan kerugian tersebut.
"Masing-masing perlu dievaluasi. Apakah kedalaman pemasangan pipa dan spesifikasinya sudah sesuai atau belum," tutur Sofyan kepada Republika, Senin (13/4).
Menurutnya jika kerusakan tersebut terjadi karena truk bermuatan overload, tentu hal ini harus segera ditindaklanjuti. Sebab perkara itu merupakan pelanggaran.
Sebelumnya Kepala PDAM Sleman, Dwi Nurmata pernah menyampaikan keluhan mengenai kerusakan pipa. "Saat ditelusuri kok air sungainya bau kaporit. Kan tidak mungkin air sungai mengandung kaporit. Ternyata pipa PDAM di atasnya pecah," ujar Dwi menceritakan awal mula penemuan kerusakan.
Menurutnya penyebab pipa pecah adalah melintasnya truk bermuatan overload di jalan-jalan yang terdapat pipa PDAM di Bawahnya. Seperti di Jalan Jaten, Desa Bimomartani, Kecamatan Ngemplak.
"Apalagi sekarang banyak truk pengangkut material Gunung Merapi yang melintas di jalan Jaten itu. Tentu saja hal ini semakin riskan" ucap Dwi.
Pipa tranmisi berdiameter 100 milimeter di bawah aspal Jalan Jaten ditemukan pecah. Airnya memancar ke bawah masuk ke sungai.
Namun begitu kerusakan ini sudah dapat diperbaiki. PDAM mengganti pipa baru dan melapisinya dengan semen. Karena kerusakan tersebut, PDAM kehilangan air sebanyak 39 persen dalam kurun waktu dua bulan ini.
Menurut Dwi, selain di Jalan Jaten, ada beberapa titik lain yang rawan kebocoran. Seperti Dusun Banjarharjo, Desa Bimomartani, sampai Kecamatan Widodomartani. "Di sepanjang Jalan Cangkringan juga ada lima titik yang mengalami kebocoran," ungkap Dwi pada awak media.