REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kemenlu, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan ada sekitar 90 orang WNI yang terjebak dan belum bisa dievakuasi di pusat kota Yaman, Aden.
"Mereka terhimpit oleh pertempuran antar faksi. Kami kesulitan melakukan evakuasi," ujar Iqbal melalui pesan singkatnya, Senin (13/4).
Sehingga, sambung Iqbal, untuk evakuasi para WNI di Aden langsung dimonitor tim dari pusat. Karena ada dua hal yang menjadi dasar pertimbangan.
"Pertama karena tidak ada tim di sana. Kedua karena evakuasi disana melibatkan kerjasama dengan negara lain," jelas Iqbal.
Pemerintah Indonesia bersama Palang Merah Internasional (ICRC) juga akan terus berkoordinasi untuk mengupayakan agar ke 90 WNI dapat dipindahkan ke pelabuhan Aden dan menyebrang ke Djibouti di benua Afrika menggunakan kapal yang disewa Pemerintah.
Operasi evakuasi Yaman melibatkan lima Perwakilan RI yaitu KBRI Sana’a, KBRI Riyadh, KBRI Muscat, KBRI Addis Ababa yang merangkap Djibouti dan KJRI Jeddah.
Hingga kini, masih terdapat sejumlah WNI yang berada dipelbagaii penampungan, menunggu evakuasi selanjutnya dengan rincian di Sana’a 58 orang, Hudaydah 37 orang, Tarim 423 orang, Mukalla 260 orang, dan Aden 111 orang.