REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayan Puan Maharani mengatakan, dalam agenda pascaMDGs 2015 ada pergeseran paradigma bahwa kemiskinan bukan lagi harus dikurangi. Kemiskinan, kata dia mesti dientaskan.
"Indonesia sendiri telah berperan aktif dalam mewujudkan agenda penanggulangan kemiskinan yang juga selaras dengan agenda pascaMDGs sebagai cita-cita bersama dunia," kata Puan Maharani usai acara bertema "Menumbuhkan Komitmen dan Kepemimpinan untuk kerja sama Filantropi dalam Agenda Pembangunan Pasca-2015 di Indonesia", di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (13/4).
Dia menambahkan Indonesia sudah seharusnya menjadi pelopor dalam mengimplementasikan agenda penanggulangan kemiskinan dengan paradigma baru. Indonesia sendiri, kata dia, saat ini masih terus bekerja keras dalam mencapai tiga target MDGs yaitu tingkat kematian ibu melahirkan, angka kematian balita dan akses terhadap air bersih.
Selain itu, tambah dia, Indonesia saat ini banyak dihadapkan pada tantangan global yang sangat membutuhkan upaya terpadu dan terkoordinasi untuk menyelesaikannya. Pemerintah Indonesia, tambah dia, saat ini sedang mengimplementasikan strategi pembangunan yang dijabarkan ke dalam sembilan agenda strategis yang disebut Nawa Cita.
Dia juga menambahkan, saat ini pemerintah berupaya memastikan terpenuhinya standar kebutuhan hidup yang berkualitas melalui program perlindungan sosial secara komprehensif melalui Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Sehat dan Program Pemberdayaan Masyarakat berbasis ketahanan ekonomi rumah tangga.