REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Gubernur Jawa Timur Soekarwo menegaskan bahwa lapangan terbang perintis di Bawean akan selesai Juni 2015. Lapangan terbang ini diharapkan bisa beroperasi sebelum musim arus mudik Lebaran tahun ini.
"Sekarang sedang dalam tahap penyempurnaan dan Juni mendatang selesai," ujarnya kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (14/4).
Saat ini, landasan pacu di Bandara Bawean sepanjang 900 meter. Rencananya akan dilakukan penambahan panjang landasan secara bertahap sesuai kebutuhan.
Pemprov Jatim menargetkan sebelum Lebaran 2015, khususnya musim arus mudik dan balik yang diperkirakan mengalami peningkatan kunjungan ke Pulau Bawean, operasional lapangan terbang sudah berjalan.
Selain itu, masyarakat setempat yang bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI), seperti di Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan sejumlah negara lainnya diperkirakan memadati Bawean ketika Lebaran.
Dikonfirmasi terpisah, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto mengaku pihaknya menyerahkan sepenuhnya ke Pemprov Jatim terkait selesainya penyempurnaan bandara di wilayahnya itu.
"Kami di daerah terserah Provinsi. Kalau selesai Juni dan dioperasikan setelah itu maka lebih baik. Yang jelas, kami siap kapan saja," ucapnya ketika ditemui di sela Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Jatim.
Sementara itu, jenis pesawat yang akan digunakan ketika sudah resmi rute Surabaya-Bawean dan sebaliknya dioperasikan, yakni Grand Caravan milik Maskapai Susi Air berkapasitas 12 penumpang.
Pesawat jenis sama yang digunakan sebagai penghubung Surabaya-Sumenep maupun Surabaya-Karimun Jawa-Semarang serta sebaliknya.
Selama sepekan, penerbangan dari Surabaya ke Bawean pulang dan pergi dilakukan dua kali dengan tarif Rp200 ribu sekali terbang.
Kepala Dinas Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi optimistis penerbangan ini mendapat minat positif karena kapal yang menjadi satu-satunya transportasi ke Bawean sering mengalami kendala karena tingginya ombak.