Rabu 15 Apr 2015 12:18 WIB

DPR Minta Proyek Reklamasi Pantura Jakarta Dihentikan

Reklamasi pantai, ilustrasi
Reklamasi pantai, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pro dan kontra terkait proyek reklamasi pantai utara (Pantura) Jakarta terus berlanjut. Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin, meminta dengan tegas kepada pemerintah agar menghentikan reklamasi teluk Jakarta.

"Ini bertentangan dengan aturan dan kesepakatan antara DPR dan pemerintah," kata Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut di Jakarta, Rabu (15/4).

Lebih lanjut Politisi PKS yang menjabat ketua DPW Sulawesi Selatan ini mengatakan, dampak yang akan ditimbulkan akibat reklamasi teluk Jakarta ini juga akan semakin memporak-porandakan lingkungan Jakarta dan sekitarnya.

"Air akan menjadi ancaman utama jika reklamasi teluk Jakarta di teruskan. Selain banjir yang semakin tak terkendali, kualitas air akibat perusakan lingkungan di sekitar proyek akan semakin menyengsarakan warga Jakarta utara dan sekitarnya," ujar Akmal.

Bahkan, Dirjen Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan hingga saat ini belum mengeluarkan izin reklamasi. Reklamasi teluk Jakarta bagi warga Jakarta, kata Akmal, hanya akan dinikmati segelintir saja kaum elite ibukota. Bagi warga mayoritas, reklamasi hanya menambah derita masa depan mereka, tambahnya.

Menurut Andi, perizinan yang telah keluar seperti Peraturan Presiden No.54/2008 dan RTRW DKI 2030 yang membuat kepres No.52/1995 sudah usang karena sudah muncul berbagai produk hukum baru.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement