Rabu 15 Apr 2015 15:05 WIB

Romi: Tanpa Setgab, KIH Tetap Bisa Usulkan Resuffle

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum DPP PartaiPersatuan Pembangunan hasil Muktamar Surabaya, Muhammad Romahurmuziy
Foto: ROL/Casilda Amilah
Ketua Umum DPP PartaiPersatuan Pembangunan hasil Muktamar Surabaya, Muhammad Romahurmuziy

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN-- Koalisi Indonesia Hebat (KIH) serius untuk membentuk sekretariat gabungan sebagai wadah komunikasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Adanya Setgab ini, kata Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil muktamar Surabaya, Muhammad Romahurmuzziy (Romi) sebagai wadah KIH untuk mengeluarkan usulan terkait kebijakan di pemerintah.

Menurut Romi, KIH akan lebih leluasa dan intensif untuk menyampaikan masukan pada Presiden Jokowi terkait kinerja Jokowi dan jajarannya. KIH juga melakukan evaluasi terhadap kinerja pembantu Jokowi apakah sudah sesuai dengan harapan nawacita atau belum. Usulan resuffle juga dapat datang dari KIH untuk Jokowi di setgab ini.

"Resuffle, tanpa setgab pun, kita bisa mengusulkan," kata Romi di Banjarmasin, Rabu (15/4).

Jadi, imbuh Romi, setgab akan digunakan untuk tempat menggodog dan memercepat kinerja dari Pemerintahan Jokowi. Menurut anggota komisi III DPR RI ini, dalam 6 bulan terakhir pemerintahan Jokowi, KIH mencatat sudah ada evaluasi pada kinerja pembantu Jokowi di pemerintahan.

Hasil evaluasi yang dilakukan pada pemerintahan Jokowi ini akan disampaikan langsung pada Presiden Jokowi. Romi enggan menyebut kementerian mana saja yang dianggap memiliki rapor merah dan dilaporkan KIH ke Jokowi. "Kita sampaikan ke Presiden Jokowi," tegas Romi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement