REPUBLIKA.CO.ID,BANJARMASIN -- Demografi penduduk Indonesia dengan mayoritas Islam dinilai menjadi keuntungan untuk partai politik berbasis Islam.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil muktamar Surabaya Romahurmuziy menilai parpol berbasis agama harusnya memiliki tempat yang leluasa di Indonesia.
"Seharusnya parpol berbasis agama punya cukup tempat leluasa dan menang," kata dia saat memberi kuliah umum di IAIN Antasari, Banjarmasin, Rabu (15/4) kemarin.
Namun, fakta justru berbicara lain. Menurut Romi, 11 kali pemilu, parpol Islam tidak pernah mengalami kemenangan. Perolehan suara untuk partai Islam masih kalah dibanding parpol berbasis nasionalisme. Bahkan, partai Islam sendiri justru terpecah menjadi beberapa partai.
Selain itu, ciri pemenang dalam pemilu di Indonesia adalah mereka yang dapat mengerti bahasa pemilihnya. Faktanya, 62% pemilih dalam pemilu di Indonesia adalah mereka yang berpendidikan SMP ke bawah.
Dengan ciri pemilih seperti ini, maka mereka tidak akan dapat membedakan visi atau misi calon pemimpin. "Jadi yang paling penting adalah dengan bahasa kaumnya," imbuh dia.