REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperkirakan rencana relokasi para pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Pesing Koneng, Kedoya Utara, Jakarta Barat ke Pasar Kedoya akan memerlukan waktu satu bulan.
"Relokasi tersebut nantinya akan dibantu oleh para petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Ditargetkan bisa selesai dalam waktu satu bulan,," kata Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (17/4).
Lebih lanjut, mantan Blitar itu mengaku telah meminta kepada Kepala Satpol PP Jakarta Barat untuk segera melakukan pemindahan PKL di Pasar Pesing Koneng ke Pasar Kedoya.
Dia mengatakan sampai dengan saat ini, Pasar Kedoya masih memiliki banyak kios kosong, sehingga cukup untuk menampung ratusan PKL yang selama ini berjualan di Pasar Pesing Koneng. "Karena ternyata sampai sekarang ada kios-kios yang masih kosong dan tidak ditempati sama sekali.
Sehingga, saya rasa tempat itu cukup untuk menampung ratusan PKL dari Pasar Pesing Koneng," tutur Djarot. Dia mengungkapkan berdasarkan hasil pengamatannya yang dilakukan secara langsung beberapa bulan lalu, kondisi di Pasar Kedoya sudah cukup bersih dan tidak ada lagi tumpukan sampah.
"Pada Januari 2015, saya melihat langsung kondisi di Pasar Kedoya, masih banyak tumpukan sampah dan kotor. Tapi, sekarang sudah bersih, tumpukan sampah juga tidak ada lagi, jadi sudah bisa ditempati," ungkap Djarot.
Secara keseluruhan, terdapat sebanyak 688 tempat usaha di Pasar Kedoya. Dari jumlah tersebut, sekitar 300 kios masih kosong. Setiap hari, Pasar Kedoya beroperasi mulai pukul 05.00 hingga 16.00 WIB.
Pasar Kedoya terdiri dari tiga lantai, yakni basement, lantai dasar dan lantai satu. Basement terdiri dari 100 kios dan 265 los, lantai dasar memiliki 259 kios dan lantai satu terdapat 28 kios serta 36 counter.