REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah kursi Kapolri resmi diduduki Badrodin Haiti yang dilantik Presiden Joko Widodo, Jumat (17/4). Kini, posisi Wakapolri yang mulai hangat diperbincangkan. Hal itu lantaran santer beredar kabar calon terkuatnya adalah Komjen Budi Gunawan yang sebelumnya gagal dilantik sebagai Kapolri.
Menanggapi pencalonan Budi, Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Ketua KPK, Indriyanto Seno Adji mengatakan, lembaganya akan tetap menghormati siapa pun yang akan terpilih menjadi Wakapolri. Sebab, pemilihan orang nomor dua di tubuh Korps Bhayangkara tersebut menjadi wewenang Kepolisian sepenuhnya.
“Saya menghargai apa pun putusan Polri tentang pengangkatan Wakapolri. Meski soal ini bukan domain kami, tapi wewenang penuh dari Polri,” kata Indriyanto melalui pesan singkatnya kepada //Republika//, Sabtu (18/4) malam.
Indriyanto yakin, siapapun yang akan mendampingi Badrodin tidak akan mengganggu kerjasama antara KPK dan polisi. Upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan dua lembaga ini justru harus terus ditingkatkan, siapapun pemimpinnya. Fungsi koordinasi dan supervisi akan semakin dikuatkan.
Seperti diketahui, Budi Gunawan sempat ditetapkan KPK sebagai tersangka saat ia dicalonkan menjadi Kapolri. Penetapan tersangka itu mengubah semua peta politik yang ada. Mantan ajudan Megawati ini akhirnya batal dilantik menjadi Kapolri. Buntut dari itu, KPK, dan Polri akhirnya berseteru.
Dua pimpinan KPK, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto kemudian ditetapkan menjadi tersangka oleh Polri. Dan kini, nama Budi Gunawan digadang-gadang menjadi wakil Badrodin yang kini telah menyandang bintang empat atau jenderal di pundaknya.