Ahad 19 Apr 2015 17:33 WIB

Ahok Ingin Beli Banyak Tanah di Setu Babakan

Rep: C11/ Red: Indira Rezkisari
Gubernur DKI Jakarta Ahok.
Foto: Antara
Gubernur DKI Jakarta Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama turut menghadiri pagelaran seni budaya Betawi di kampung Betawi, Setu Babakan, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Ahad (19/4).

Basuki yang hadir pukul 13.00 disambut langsung oleh Wali Kota Jakarta Selatan, Syamsudin Noor dan Ketua Yayasan Benyamin Suaeb, Beno Rahmat Benyamin. Pagelaran diselenggarakan untuk terus melestarikan budaya Betawi.

"Kita ingin nih yang mau jual tanah ke kita. Setengahnya (tanah) dijual jadi 200 hektare lebih milik kita biar dikuasai Pemprov (Pemerintah Provinsi)," kata Basuki dalam memberikan sambutan di Setu Babakan, Ahad (19/4). Ia mengatakan nantinya Pemerintah Daerah akan memanfaatkan lahan tersebut untuk melestarikan kampung Betawi. Nanti akan ditanami pepohonan yang khas dengan Betawi.

"Kita beli tanam-tanaman khas Betawi. Semanggi kan ada pohonnya, pohon Menteng juga nanti kita tanam kembali," ujar Ahok sapaan akrab Basuki. Menurut Ahok Jakarta sendiri memang sulit untuk dipisahkan menjadi kota metropolitan. Gaya hidup masyarakatnya semakin lama terus berkembang. Akan tetapi dengan adanya kampung Betawi, Ahok mengatakan tempat ini dapat mengenalkan kepada khalayak luas bahwa bentuk Jakarta dahulunya seperti ini.

Beno mengatakan budaya Betawi saat ini semakin menurun kelestariannya. Kesenian Betawi semakin memiliki ruang gerak yang sempit untuk melestarikan budaya betawi.

"Tahun 1986 ada 579 sanggar Betawi. Tapi di tahun 2000an sanggar Betawi kini bisa dihitung jumlahnya," kata Beno.

Ia mengatakan, menurun drastisnya jumlah sanggar kesenian Betawi, memang karena minimnya kesempatan tampil di sejumlah stasiun televisi, hotel dan tempat umum lainnya. Sementara Yogyakarta dan Jawa Barat, budaya masing-masing daerah tetap dilestarikan.

Dalam kesempatan pagelaran kesenian budaya Betawi, Basuki disuguhkan sejumlah kesenian Betawi, ada nyanyian ala Betawi, pantun, tari topeng dan lainnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement