Selasa 21 Apr 2015 09:13 WIB

Menhub Target Bangun Transportasi Darat, Laut, Udara, dan Kereta Api

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan di terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Senin (23/3).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan di terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Senin (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memaparkan proyek di lingkungan kementerian yang dipimpinnya saat ini untuk jangka waktu hingga akhir 2015. Jonan dalam diskusi dengan wartawan di Kemenhub, Jakarta, Senin (20/4), mengatakan proyek tersebut terbagi atas empat sektor transportasi, yaitu transportasi darat, laut, udara, dan perkeretaapian.

Untuk transportasi darat dimulai dari pembangunan dan rehabilitasi terminal di 17 kota. "Terminal tipe A perbaiki semua di 2015 sesuai dengan undang-undangnya, intinya pelayanannya seperti yang di kereta api sekarang," katanya.

Selain itu, pembangunan area traffic control system (ATCS) di 12 kota, pengadaan 25 bus besar dan 25 bus sedang serta 15 unit bus pemadu moda dan 1.050 unit bus rapid transit, pembangunan dermaga sungai, danau dan penyeberangan sebanyak 67 lokasi (23 lokasi baru dan 44 lanjutan/penyelesaian).

Rehabilitasi dermaga sungai, danau dan penyeberangan sebanyak 52 lokasi, pembangunan 14 kapal penyeberangan, pengerukan alur penyeberangan di lima lokasi serta pembangunan rambu penyeberangan 16 unit dan rambu sungai-danau sebanyak 1.629 unit. "Pembangunan 14 kapal penyeberangan itu paling banyak perintis," katanya.

Untuk pembangunan transportasi laut, sebagai berikut pembangunan 93 kapal perintis (termasuk satu unit kapal khusus ternak, 20 unit kapal rede transport dan sembilan kapal barang multipurpose), pembangunan 170 pelabuhan laut yang sebagian besar sebagai pelabuhan singgah kapal perintis, pengerukan di 13 lokasi dan pembangunan serta rehabilitasi Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNp) sebanyak 220 paket.

Selain itu, pembangunan sistem telekomunikasi pelayaran 23 paket, rehabilitasi kapal navigasi 12 unit, pembangunan dan rehabilitasi jetty kenavigasian 35 lokasi, pembangunan dan rehabilitasi fasilitas pendukung kenavigasian sebanyak 71 paket, pengadaan lima unit kapal induk kenavigasian dan lima unit kapal pengamat perambuan serta pembangunan 75 unit kapal patroli.

Jonan mengatakan untuk PSO kapal perintis pihaknya telah menaikkan dua kali lipat dari yang sebelumnya tahun 2014 hanya Rp 800 miliar, untuk tahun ini Rp 1,6 triliun. "Ini untuk menunjang kebijakan presiden dalam meningkatkan transportasi laut, maka kami naikkan, untuk perintis barang kira-kira bulan Juni," katanya.

Transportasi udara, di antaranya perpanjangan dan pelebaran landasan runway di 35 bandara, pembangunan bandara baru (lanjutan) di 19 lokasi, pembangunan dan pengembangan bandara di daerah rawan bencana di 57 lokasi.

Selain itu, pembangunan bandara untuk membuka daerah terisolir di 49 lokasi, pembangunan bandara wilayah perbatasan 26 lokasi serta pembangunan dan penyediaan fasilitas keselamatan keamanan penerbangan di 118 bandara. "Penyediaan fasilitas ini, di antaranya peralatan pemadam kebaran, perbaikan pagar akan pagarnya standar, tidak seperti pagar kandang ayam," katanya.

Jonan juga mengatakan pihaknya telah menyetujui investasi Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) senilai R p1,7 triliun untuk perbaikan peralatan navigasi udara, pengaturan lalu lintas dan akan ada perluasan bandara.

Untuk transportasi perkeretaapian, di antaranya pembangunan jaringan KA Sumatra, jaringan KA Jawa, jaringan KA Sulawesi, studi perencanaan pembangunan jaringan KA Kalimantan dan studi perencanaan pembangunan jaringan KA Papua Barat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement