Senin 20 Apr 2015 21:08 WIB

Indonesia-Rusia Kerja Sama Bangun Rel Kereta Api di Kaltim

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Hazliansyah
Wapres Jusuf Kalla (kanan).
Foto: Antara
Wapres Jusuf Kalla (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Perdana Menteri Rusia bidang Perekonomian Arkady Dvorkovich menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jakarta. Dalam pertemuan itu keduanya membahas berbagai kerjasama kedua negara, termasuk pembangunan rel kereta api serta investasi di Indonesia. 

Menurut Dvorkovich, proyek rel kereta api di Kalimantan saat ini tengah berjalan. Ia berharap proyek ini mulai berjalan tahun depan. 

"Proyek rel kereta api tengah berlangsung. Saat ini telah mulai merancang fase, dan untuk proyek lebih lanjut dan proyek lainnya akan kembali dibicarakan dalam beberapa bulan ke depan. Kami berharap dapat memulai proyek ini tahun depan," kata Dvorkovich di kantor Wapres, Jakarta, Senin (20/4). 

Kendati demikian, dalam pertemuan hari ini keduanya belum membahas terkait total investasi kerjasama pembangunan rel kereta api. Selama ini, lanjut dia, kerjasama Rusia dengan Indonesia dalam investasi dan perdagangan berjalan dengan baik. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, krisis yang terjadi memperburuk kondisi kerjasama kedua negara. 

"Hal ini berhubungan dengan nilai mata uang. Jadi kami perlu mencari cara baru untuk melanjutkan kerjasama kami serta akan memperluas kerjasama dalam sektor minyak dan gas, perdagangan dan logistik, produk pertanian, serta investasi," jelasnya. 

Sementara Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan berbagai kerjasama telah dilakukan Indonesia dengan Rusia. 

"Rusia kita sudah punya hubungan yang panjang dan lama, jadi tergantung pada negara. Krakatau steel itu dari Rusia dulu kerja samanya, pabrik baja pertama itu, masih berjalan sampai sekarang, walaupun sudah diperbaharui," kata Wapres. 

Lanjut Wapres, kedua pihak sepakat untuk melanjutkan kerjasama dalam pembangunan kereta api serta alumina. Meskipun kondisi perekonomian baik Rusia dan Indonesia tengah mengalami masalah. 

"Tapi memang suatu kerja sama yang besar itu memang tidak mudah untuk kedua negara, karena ekonomi Rusia sama dengan ekonomi Indonesia sedang mengalami masalah-masalah, tapi mereka tetap konsisten melanjutkan dua proyek itu, alumina dan kereta api," jelas Wapres. 

Ia pun mengaku belum mengetahui total nilai investasi Rusia di Indonesia. 

Pembangunan jaringan rel kereta api di Kalimantan Timur ini rencananya akan dibangun sepanjang 203 kilometer. Pembangunan rel kereta api ini akan melintasi sejumlah kabupaten/kota di Kaltim mulai dari Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara hingga Kota Balikpapan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement