REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Enam kota di Cina berminat untuk membuka rute bagi penerbangan tak berjadwal (carter) oleh maskapai Garuda Indonesia dengan tujuan Bali.
"Permintaan itu sedang kita kaji mendalam, mengingat kami juga harus berhitung tentang ketersediaan armada dan kru pesawat," ungkap Wakil Presiden PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Wilayah Tiongkok, I Wayan Subagia, Selasa (21/4).
Sebelumnya, Garuda Indonesia membuka layanan penerbangan tak berjadwal dari 10 kota di Tiongkok daratan menuju Bali selama liburan tahun baru Imlek 2015.
Layanan penerbangan tak berjadwal Garuda ini berlaku selama 29 Januari hingga 29 Maret 2015. Pembukaan layanan penerbangan tak berjadwal Garuda Indonesia itu dilayani menggunakan armada Boeing 747-400 dengan komposisi 20 kursi di kelas bisnis dan 435 kursi kelas ekonomi.
"Evaluasi kami sangat bagus, hampir 95 persen target jumlah penumpang yang terangkut, tercapai," kata Subagia.
Layanan penerbangan tak berjadwal tersebut juga akan dibuka pada liburan musim panas pada Juni-Agustus. "Jika, dibuka lagi untuk enam kota lain, maka perlu dipertimbangkan matang ketersediaan armada dan kru-nya," ujarnya.
Tentang enam kota yang berminat, Ia belum mau menyebutkan terbuka. Subagia menambahkan layanan penerbangan tak berjadwal tersebut sekaligus menjadi kajian atau penjajakan bagi Garuda Indonesia untuk membuka rute baru bagi penerbangan reguler dari Tiongkok menuju Indonesia.
"Tidak menutup kemungkinan jika salah satu rute penerbangan carter tersebut prospeknya menjanjikan, maka akan kami jadikan sebagai penerbangan reguler," ujar Subagia.
Sejak 10 tahun silam Garuda Indonesia telah melayani penerbangan reguler Beijing-Jakarta, Shanghai-Jakarta, Guangzhou-Jakarta, dan Beijing-Denpasar. Pada pertengahan 2015, akan dibuka penerbangan reguler nonstop Guangzhou-Denpasar. "Untuk tahap selanjutnya akan dibuka penerbangan serupa Shanghai-Denpasar," kata Subagia.
Untuk rute tujuan saat ini, Subagia menambahkan, masih difokuskan Bali, mengingat 80 persen warga Tiongkok menjadikan Bali sebagai salah satu tujuan favorit untuk berlibur. "Tidak menutup kemungkinan kami juga akan melayani penerbangan untuk tujuan lain, seperti Manado atau salah satu kota di Jawa. Selama kesiapan di dalam negeri mendukung," ujar Subagia.