REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrat, I Gede Pasek mengaku memiliki alasan kuat mengapa mencalonkan menjadi ketua umum (ketum) partai. Pertama AD/ART (Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga) dan kedua demokrasi.
Meski menurutnya, ada pihak yang menginginkan kongres Mei mendatang hanya ada calon tunggal untuk jadi ketum, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia tetap ingin maju menjadi orang nomor satu di partai berlambang bintang mercy tersebut.
"Kalau hanya satu calon, lebih baik Demokrat jadi kerajaan saja," sindir Pasek saat berbincang dengan ROL, Kamis (23/4). Karena, tambahnya, dalam negara demokratis, pasti ada kontestasi dan persaingan politik.
Pasek menambahkan dalam persaingan di kongres nanti, semuanya harus berjalan jujur dan adil (jurdil). "Karena jurdil adalah konsep demokrasi. Dan yang mencalonkan diri pada kongres nanti, harus siap menang dan siap kalah," tuturnya.
Sebelumnya, SBY disebut menjadi calon tunggal dalam pemilihan ketum pada kongres Mei mendatang. Namun, Gede Pasek dan Marzuki Ali juga mencalonkan diri untuk menjadi ketum Partai Demokrat. Berdasarkan AD/ART, setiap anggota dan kader Partai Demokrat memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk mengemban dan menjabat posisi strategi dalam partai.