Kamis 23 Apr 2015 18:55 WIB

Awal 2015, NPL BNI Turun Menjadi 2,1 Persen

Rep: C87/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
BNI
Foto: ,
BNI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatat penurunan rasio kredit bermasalah atau Non performing loan (NPL) pada kuartal I-2015. NPL gross turun menjadi 2,1 persen dibandingkan 2,3 persen pada kuartal I-2014.

Direktur Utama Bank BNI Ahmad Baiquni mengatakan, beberapa indikator kualitas aset masih mampu dipertahankan bahkan membaik. Gross NPL turun dari 2,3 persen menjadi 2,1 persen, dan Net NPL turun dari 0,6 persen menjadi 0,5 persen secara year on year (yoy).

"Secara fundamental, penyisihan pencadangan juga tetap terjaga dengan baik dengan tingkat coverage ratio naik dari 128,2 persen menjadi 130,5 persen," jelasnya paparan kinerja Bank BNI Kuartal I-2015 di Kantor Pusat Bank BNI Jakarta, Kamis (23/4).

 

Sedangkan dari sisi Liabilities, lanjutnya, di tengah persaingan ketat industri keuangan Indonesia dalam mendapatkan dana pihak ketiga (DPK), pada Kuartal I-2015 BNI tetap fokus menghimpun dana murah atau CASA (current account saving account). DPK BNI pada Kuartal I 2015 mencapai Rp 305,15 triliun atau tumbuh 11,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014. Dari total DPK tersebut komposisinya masih didominasi komponen dana murah (CASA) sebesar 63 persen.

Dominasi dana murah tersebut sebagai upaya BNI untuk terus meningkatkan kualitas produk maupun layanan serta memperluas akses dengan penambahan outlet dan ATM.

Untuk meningkatkan layanan pada Bisnis Konsumer, BNI meningkatkan kualitas kinerja Electronic Banking (e-banking). Pada Kuartal I 2015, BNI mencatat pertumbuhan fee yang berasal dari layanan e-banking sebesar 63,6 persen. Hal tersebut disebabkan oleh peningkatan kinerja e-banking.  

Direktur BNI Rico Rizal Budidarmo menambahkan, fee based income dari dana pensiun layanan keuangan (DPLK) terjadi penurunan dari Desember 2014 yang mencapai Rp 32 miliar menjadi Rp 24 miliar pada kuartal I-2015.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement