Kamis 23 Apr 2015 19:34 WIB

Ustaz Erick Yusuf: Dosen Filsafat Injak Alquran Itu Keblinger

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Agung Sasongko
Pendiri iHaqi, Ustaz Erick Yusuf saat mengisi Tausyiah di Al-Azhar Syifa Budi Parahyangan.
Foto: Dokpri. Ustaz Erick Yusuf
Pendiri iHaqi, Ustaz Erick Yusuf saat mengisi Tausyiah di Al-Azhar Syifa Budi Parahyangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Erick Yusuf mengatakan, dosen filsafat yang menginjak-injak Alquran itu adalah dosen yang keblinger. Mungkin ia kebanyakanya membaca buku filsafat sampai jadi keblinger.

"Bendera merah putih itu hanya kain biasa. Namun tidak boleh dinjak-injak karena simbol negara, apalagi Alquran ada ayat-ayat  Allah yang merupakan simbol kesucian jadi tak bisa dianggap kertas biasa," kata Ustaz Erick, Kamis, (23/4).

Menurutnya, tidak bisa semua dianggap sama. Kertas buku biasa tidak bisa disamakan dengan Alquran karena Alquran mengandung kalam Allah yang menjadi petunjuk hidup bagi umat Islam.

Dosen filsafat yang menginjak-injak Alquran, ujar Erick, harus dibina dan  diberi pemahaman. Pada zaman Rasul, ada seorang badui yang kencing di masjid, kalau orang lain yang melihat pasti kepalanya sudah ditebas.

Namun Rasul tidak melakukan hal itu. Justru  Rasul membina orang badui tersebut supaya paham dan tidak kencing di masjid lagi.

"Seperti juga dosen filsafat itu mungkin keblinger, banyak baca buku filsafat menjauhkan dari nilai-nilai Alquran. Orang seperti ini harus dibina supaya mau bertobat," ujarnya.

Sebelumya diberitakan, seorang dosen Filsafat Umum Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat (UMSB) berinisial MK dituding melakukan pelecehan terhadap Alquran. MK dituding menginjak-injak Alquran untuk menunjukkan kalau Alquran hanya buku biasa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement