Kamis 23 Apr 2015 23:54 WIB

Smesco Berharap KAA Memberi Dampak Besar Bagi UMKM

Konvoi kendaraan delegasi peserta KAA melintas di kawasan Bundaran HI, Senin (20/4). Republika/ Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Konvoi kendaraan delegasi peserta KAA melintas di kawasan Bundaran HI, Senin (20/4). Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Smesco Indonesia berharap kunjungan pemimpin negara dan delegasi Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 akan mendatangkan dampak jangka panjang dalam hal perluasan pasar bagi pelaku koperasi dan UKM di Indonesia.

Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) KUKM sebagai pengelola Gedung Smesco Indonesia Ahmad Zabadi di Jakarta, Kamis, setelah menerima kunjungan PM Mesir mengatakan Courtesy Visit para pemimpin negara ke Gedung Smesco menjadi salah satu peluang perluasan pasar bagi pelaku KUKM di  Indonesia.

"Kami memang sangat berharap ada komitmen lanjutan setelah kunjungan mereka ke Gedung Smesco," kata Zabadi. Sebelumnya, delegasi dari berbagai negara peserta acara Peringatan ke-60 Tahun KAA beberapa di antaranya menyempatkan diri untuk hadir di Gedung Smesco.

Gedung tersebut menyediakan showcase bagi produk unggulan koperasi dan UKM dari seluruh Indonesia yang ditempatkan di beberapa lantai dan dibagi per paviliun provinsi. Para pemimpin negara, ibu negara, dan delegasi bisnis dari beberapa negara yang telah melakukan courtesy visit ke Gedung Smesco di antaranya dari Afrika Selatan, Madagaskar, Mesir, dan Malaysia.

Sementara PM Mesir Ibrahim Ahlab mengaku sangat tertarik pada tasbih gaharu dari Provinsi Bengkulu dan kaligrafi unik dari Provinsi Banten. Sedangkan Malaysia mengirimkan 45 delegasi bisnis yang sedang mengikuti KAA untuk menjajaki kerja sama setelah kunjungannya ke Gedung Smesco pada Kamis (23/4).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement