REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial memberikan komentarnya perihal kehebohan pamflet pesta bikini yang melibatkan sejumlah sekolah dan tersebar di media sosial. Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan kegelisahannya tentang pamflet pesta bikini yang tersebar di media sosial dan melibatkan sejumlah sekolah di Jakarta dan Bekasi.
Ia tidak peduli terhadap penjelasan pihak penyelenggara tentang acara yang sebenarnya, baik itu mengenai busana yang menurut mereka hanya Summer Dress ataupun tema acara yang sebenarnya sekadar Pool Party.
Ia mengimbau kepada semua pihak yang ingin membuka bisnis, agar dapat menjalankan bisnis dengan cara-cara yang baik. Khofifah yang ditemui saat menggelar Rapat Kordinasi Nasional juga meminta kepada semua pihak agar tidak merusak generasi-generasi muda. "Tolong jangan cederai anak-anak kita," jelasnya.
Khofifah menganggap kehebohan yang terjadi tentang pesta bikini yang rencananya diselenggarakan untuk merayakan kelulusan tersebut, aneh dan mengerikan. Ia menegaskan kepada para pelaku bisnis, termasuk Divine Production selaku pihak penyelenggara, untuk menghentikan cara-cara bisnis seperti itu.
Menteri Khofifah yang dijumpai Jum'at (24/4) malam, di Best Western Hotel, Kemayoran, Jakarta Pusat, menambahkan kalau kondisi anak-anak yang memang belum memiliki jati diri, membuat mereka ikut-ikutan ataupun mencoba-coba.
Sebelumnya, kehebohan sempat terjadi lantaran sebuah pamflet pesta bikini dengan tema 'Goodbye UN' yang melibatkan sejumlah sekolah di Jakarta dan Bekasi, tersebar luas di media sosial. Meskipun Divine Production selaku pihak penyelenggara, mengakui kesalahannya dan meminta maaf, kejadian tersebut sudah mencoreng dunia pendidikan dan menimbulkan kekhawatiran di banyak pihak.