REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Tim Ad Hoc Sinergis PSSI, Effendi Ghazali, menuduh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) tidak profesional. Sebab, selain situs resminya tidak bisa dibuka, juga komposisi anggota BOPI wajah-wajah yang sesungguhnya tak asing dalam persepakbolaan Indonesia dan pernah punya catatan buruk.
''Ibarat ingin membersihkan lantai, tapi sapunya sendiri kotor. Tentunya ini memunculkan stigma BOPI sendiri tidak profesional,'' kata Effendi Ghazali dalam acara talkshow di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (25/4).
Effendi mengatakan seharusnya BOPI diisi dengan orang-orang yang independen. ''Kami juga mempertanyakan kenapa BOPI hanya konsen di cabang sepak bola saja,'' tanyanya.
Sebelumnya BOPI tidak memberikan rekomendasi kepada dua klub peserta Indonesia Super League (ISL) yaitu, Arema Cronus dan Persebaya Surabaya.
BOPI menilai kedua klub asal Jawa Timur tersebut memiliki masalah dalam legilitasnya. Tidak hanya itu, kedua klub juga masih menyimpan permasalahan dualisme yang hingga kini belum diselesaikan.